Ekka Blog

MenuBar

30 January 2022

Pengertian Evaluasi Kurikulum

 

Pengertian Evaluasi Kurikulum

Kurikulum terdiri dari berbagai komponen yang mendukung, salah satunya evaluasi. Evaluasi kurikulum menjadi salah satu komponen penting kurikulum. Chonbach dalam Wulan (2012) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu program. Chelimsky dalam Adnan (2017) juga mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektivitas suatu program. Sedangkan Arikunto (2003) mengatakan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan prosedur secara sistematis untuk mengukur/menilai rancangan, implementasi, dan efektifitas suatu program. Sedangkan kurikulum terdapat beberapa definisi seperti yang dikutip dari Adnan (2017) adalah:

29 January 2022

Pengertian Kompetensi Guru


 Pengertian Kompetensi Guru

Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris “competence” yang berarti kemapuan atau kecakapan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Sedangkan menurut Mulyasa (2004: 38), kompetensi merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan professional, yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pustakawan: Pengertian dan Peran Pustakawan

Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Menurut Uzer Usman (2006: 14), kompetensi diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Hornby juga mengungkapkan kompetensi sebagai orang yang memiliki kesanggupan, kekuasaan, kewenangan, keterampilan, serta pengetahuan untuk melakukan apa yang diperlukan (Habibullah, 2012:364). Kompetensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjalankan profesinya, kemampuan yang diterapkan dalam berpikir, berperilaku, bersosialisasi secara konsisten dan terus menerus.

Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. berpendapat bahwa kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya. Menurut Trianto, kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimaa tujuan dari pendidikan.

Baca Juga: Pengertian Media Pembelajaran dan Manfaat Media Pembelajaran

 

Sumber:

Dr. H. Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Habubullah, Achmad. 2012. Kompetensi Pedagogik Guru. Edukasi, Vol.10:03.

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 

Trianto,dkk. 2006. Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen. Jakarta: Prestasi Pustaka.

11 November 2020

Bolu Kukus Mekar Anti Gagal

Bolu Kukus Mekar Anti Gagal


Bahan

  • 125 gram tepung terigu
  • 100 gram gula pasir
  • 1 butir telur
  • 70 ml air
  • 10 gram tiramisu bubuk 
  • 1 sdm coklat bubuk
  • 1 sdt sp
  • 1/2 sdt baking powder

Cara Membuat

  • Mixer telur, gula, dan sp hingga menggembang.
  • Masukkan tepung terigu dan air sedikit demi sedikit.
  • Masukkan baking powder, coklat bubuk dan tiramisu bubuk.
  • Mixer hingga adonan tercampur rata.
  • Tuang adonan kedalam cetakan yang sudah diberi kertas roti.
  • Kukus adonan selama 10 menit.

Untuk 8-9 bolu kukus

10 May 2020

Pustakawan: Pengertian dan Peran Pustakawan


Pustakawan

Pustakawan Bukan "Penjaga Perpustakaan" Halaman 1 - Kompasiana.com
Gambar dari: Kompasiana.com

Pengertian Pustakawan

Menurut KBBI pustakawan adalah orang yang bergerak dalam bidang perpustakaan (ahli perpustakaan). Sedangkan menurut UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1 ayat (15) tentang perpustakaan, pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

02 May 2020

Indikator Motivasi Belajar


Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2008: 23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.       Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi pastinya memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam mencapai tujuannya. Dalam hal belajar seseorang akan mempunyai keinginan untuk berhasil dalam mendapatkan nilai baik, prestasi baik, dan cita-cita yang diharapkan.
2.       Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Seorang yang termotivasi belajar akan terdorong untuk belajar. Belajar merupakan kebutuhan bagi dirinya, sehingga ia tidak akan merasa jenuh dalam belajar. Dengan adanya dorongan dan kebutuhan belajar tersebut seseorang akan meraih tujuan yang ingin dicapainya.
3.       Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Cita-cita dan harapan di masa depan itulah akan membuat seseorang termotivasi, karena ia ingin meraih harapan dan cita-citanya itu. Dalam hal belajar, cita-cita seseorang siswa akan membuatnya bersemangat dalam belajar. Hal ini dilakukannya untuk meraih cita-cita tersebut.
4.       Adanya penghargaan dalam belajar
Seseorang yang mendapat penghargaan akan lebih tertantang untuk mengembangkan kemampuannya. Begitu juga dalam hal belajar, siswa yang mendapatkan penghargaan akan prestasi yang dicapainya akan merasa bangga dan mengembangkan lagi ilmu pengetahuannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
5.       Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Kegiatan yang menarik dalam belajar akan membuat siswa tertarik dan ketertarikan tersebut secara tidak langsung menumbuhkan motivasi belajar mereka. Mereka akan termotivasi untuk melakukan  hal yang membuatnya tertarik tersebut. Dalam pembelajaran strategi pembelajaran yang aktif dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan aktif dapat pembelajaran dan termotivasi untuk memecahkan suatu persoalan.
6.       Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Lingkungan belajar pun adalah salah satu hal yang berpengaruh dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Lingkungan belajar yang sesuai dengan diri siswa akan membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar.


Baca juga: Motivasi Belajar: Pengertian, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhi
Baca juga: Hasil Belajar: Pengertian, Faktor, dan Macam-macam Hasil Belajar


Sumber:

Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasil Belajar: Pengertian, Faktor, dan Macam-macam Hasil Belajar


Hasil Belajar

Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli | himitsuqalbu
Gambar dari: himitsuqalbu.wordpress.com

Pengertian Hasil Belajar

Sudjana (2005: 22) menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi,strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran. Menurut Anni (2006:4) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan tingkah laku, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Perubahan tingkah laku tersebut bisa berupa perubahan sifat maupun pengetahuan, dari tidak tahu menjadi tahu. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada proses yang harus dilalui oleh peserta didik, yaitu belajar. Belajar dengan menggunakan metode yang tepat, dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sudjana (2005: 22) mengatakan bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
  1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia. Faktor ini dapat diklarifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
  2. Faktor yang bersumber dari luar manusia. faktor ini diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Baca juga: Model Pembelajaran Kooperatif: Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik
Baca juga: Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Macam-macam Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom dalam Anni (2006 :7-12) secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu:
1.     Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intektual seseorang hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berfikir seperti menginggat, memahami, menerapkan, menanalisa sintesis dan evaluasi.
2.     Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenan dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks, yaitu penerima, penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.
3.     Ranah psikomotor
Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut gerak-gerak otot. Tingkatan-tingkatanya aspek ini, yaitu gerakan reflex keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual, kemampuan dibidang pikis, gerakan-gerakan skill dimulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenan dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekpresif dan interpretative




Sumber:
Anni, C. T. (2006). Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Motivasi Belajar: Pengertian, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhi


Motivasi Belajar

Hukuman yang Tepat dan Bijak Sebagai Alat Motivasi Belajar -
Gambar Dari: asixbelajar.com

Pengertian Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan (to move). Secara etimologi motif atau dalam bahasa Inggrisnya motive, berasal dari kata motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak, jadi istilah “motif” erat kaitannya dengan “gerak” yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku (Sobur, 2009: 268).

Suprijono (2016: 182) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Sedangkan menurut Djaali (2006: 107), motivasi belajar adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin). Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam orang itu, kekuatan pendorong itulah yang disebut sebagai motif (Suryabrata, 2004: 19).


Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Djamarah (2008: 157), fungsi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1.       Motivasi sebagai pendorong kegiatan
Pada mulanya anak didik tidak memiliki hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang ingin dicari tersebut dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang ingin dipelajari.
2.       Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian menjelma dalam bentuk gerakan psikomotorik. Disini anak didik telah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga.
3.       Motivasi sebagai pengarah kegiatan
Anak didik yang memiliki motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Dalam hal ini seseorang anak didik akan mempelajari sesuatu sesuai dengan tujuan yang hendak ia capai dan mengabaikan apa yang menurutnya tidak sesuai dengan tujuannya.

Baca juga: Indikator Motivasi Belajar

Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dimyati dan Mudjiyono (2009: 97-99), mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yakni :
1.       Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri
2.       Kemampuan Siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3.       Kondisi Siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, akan mudah memusatkan perhatian dalam belajar.
4.       Kondisi Lingkungan Siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa tidak cepat bosan pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga hal tersebut tentu akan mendorong motivasi belajar siswa.


Baca juga: Penerapan Kurikulum 2013



Sumber:
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djaali. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Suprijono, A. (2016). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata. (2004). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press.