Tipe Jaringan Peer to Peer dan Client-Server
Sistem operasi jaringan adalah sebuah sistem operasi
yang didesain untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai
keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar. Berdasarkan tampilan atau manajemen interaksi, sistem
operasi jaringan dibagi menjadi dua jenis yakni sistem operasi jaringan
berbasis teks atau CLI (Command Line Interface) dan sistem operasi
jaringan berbasis grafis atau GUI (Graphical User Interface). Berdarkan kode sumber (Source Code), sistem
operasi jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni sistem operasi
proprietari (Close Source) dan sistem operasi terbuka (Open Source).
Selain itu berdasarkan model koneksinya dalam sistem operasi jaringan terdapat
dua tipe jaringan yaitu peer to peer dan client-server.
(Baca : Manajemen Interaksi)
Kali ini saya akan membahas sedikit
mengenai sistem operasi jaringan yang dilihat berdasarkan model koneksinya.
1. Jaringan peer to peer
Jaringan peer to peer menghubungkan
komputer-komputer (host) yang setara. Semua host dalam
jaringan ini dapat berlaku sebagai server yang memberi layanan maupun berlaku
sebagai client yang meminta dan memperoleh layanan. Pertukaran
data dapat dilakukan antar komputer yang terhubung tanpa perantara komputer
server. Bila ditinjau dari peran server, maka server di jaringan peer
to peer diistilahkan non-dedicated server, karena
server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan
sebagai workstation.
Jaringan peer to peer merupakan
tipe jaringan yang paling sesuai untuk perusahaan yang mempunyai kurang dari
delapan nodes. Seluruh komputer di jaringan ini dihubungkan bersama, sering
menggunakan sebuah hub sebagai peralatan pusat hubungan. Harddisk, printer, CD
ROM, dan peralatan lainnya dapat diakses oleh seluruh komputer yang terhubung
di jaringan ini. Tipe jaringan ini relatif murah dan mudah di-setup, tetapi
tipe jaringan ini bukan solusi terbaik bagi perusahaan yang bekerja dengan
jumlah data besar.
Kelebihan jaringan peer to peer
Antar komputer dalam jaringan dapat
saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, printer, CD
ROM.
Biaya operasional relatif lebih murah
dari tipe jaringan client-server.
Kelangsungan kerja jaringan tidak
bergantung pada satu server. Jika satu komputer mati tidak akan mengganggu
komputer lainnya.
Kelemahan jaringan peer to peer
Troubleshooting jaringan lebih sulit.
Unjuk kerja lebih rendah.
Sistem keamanan jaringan ditentukan
oleh masing-masing user.
Backup data harus dilakukan
masing-masing komputer.
2. Jaringan client-server
Jaringan client-server menghubungkan
komputer yang bertindak sebagai server yang memberikan layanan dan komputer
yang berlaku sebagai client yang meminta dan memperoleh layanan. Server di
jaringan tipe ini disebut sebagai dedicated server karena
murni berperan sebagai server penyedia layanan kepada workstation dan server
tidak dapat berperan sebagai workstation.
Jaringan client-server merupakan
jaringan yang sesuai untuk perusahaan dengan lebih dari delapan nodes. Pada
jaringan ini satu komputer yang memiliki kemampuan lebih berperan sebagai
server yang menyediakan layanan, sementara komputer lainnya berperan sebagai
client yang mengakses sumberdaya pada server. Dalam sebuah server, perusahaan
dapat menyimpan sejumlah file data yang besar, termasuk program dan data, dan
diharapkan seluruh komputer yang mengakses file-file tersebut akan dapat
menggunakan mereka pada kecepatan yang sama.
Kelebihan jaringan client-server
Kecepatan akses lebih tinggi karena
penyedia dan pengelolaan fasilitas jaringan dilakukan secara khusus oleh satu
komputer server.
Sistem keamanan dan administrasi
jaringan lebih baik, karena ada sebuah komputer yang bertugas sebagai
administrator yang mengelola administrasi dan sistem keamanan.
Sistem backup data lebih baik karena
dilakukan terpusat di server.
Kelemahan jaringan client-server
Biaya operasional relatif lebih mahal
dari jaringan peer to peer.
Harus ada satu komputer khusus dengan
kemampuan lebih sebagai server.
Kelangsungan jaringan bergantung pada
server. Jika server mengalami gangguan maka seluruh jaringan akan terganggu.
Referensi:
Hadi, A. (2016). Administrasi
Jaringan Komputer. Jakarta: Kencana.
Ong, A. (2003). Menguasai
MYOB Accounting Plus 11 Buku Kedua. Jakarta: PT. Elek Media
Komputindo.
Depdiknas. (2004). Instalasi
Perangkat Jaringan Lokal (Local Area Network). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan.