Sistem Operasi Closed Source dan Sistem Operasi Open Source
Sistem operasi merupakan sebuah
program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer. Sistem
operasi mengontrol eksekusi program-progam aplikasi dan berfungsi
sebagai interface antara user dengan hardware.
Sedangkan Sistem operasi jaringan adalah sebuah sistem operasi yang
didesain untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan
dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.
Berdarkan kode sumber (Source Code),
sistem operasi jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni sistem operasi
proprietari (Closed Source) dan sistem operasi terbuka (Open Source).
1. Sistem operasi closed source (Proprietari)
Sistem operasi proprietari adalah
sistem operasi yang dikembangkan oleh seseorang, perkumpulan maupun perusahaan
secara internal. Sistem operasi ini kode programnya ditutup untuk umum,
sehingga hanya beberapa orang yang dapat mengubah kode yang telah dibuat. Pemilik
kode dari sistem operasi closed source bisa membagi kodenya melalui lisensi
dengan gratis maupun berbayar. Sistem operasi yang masuk golongan sistem
operasi proprietari adalah Windows dan Mac Os. Berikut ini adalah kelebihan dan
kelemahan sistem operasi closed source.
Kelebihan sistem operasi closed source
Kestabilan sistem yang terjamin
Support langsung dari pemilik program
Lebih mudah digunakan dan dipelajari
Kelemahan sistem operasi closed source
Celah terbuka yang dapat dimanfaatkan
untuk pengambilan informasi
Adanya lisensi yang mengharuskan
pengguna menyediakan dana
Pengembangan terbatas
Diperlukan antivirus
Harga lisensi mahal
Deteksi kelemahan aplikasi menunggu
feedback dari pengguna
Aplikasi yang tersedia umumnya
berbayar
2. Sistem operasi open source
(Terbuka)
Sistem operasi terbuka adalah sistem
operasi dengan kode program yang dibuka untuk umum, sehingga dapat bebas
dikembangkan dan dimodifikasi oleh semua orang. Bebas disini bukan berati bebas
sebebas-bebasnya tanpa ada pertanggungjawaban secara bersama dan tidak
menghilangkan hak cipta (copyrigt) pembuatnya. Contoh dari sistem operasi
yang terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya. UNIX merupakan salah satu
sistem operasi tertua yang dikembangkan pada akhir tahun 1960-an. Sedangkan
Linux merupakan turunan dari UNIX yang dikembangkan Linus Torvalds. Linux
sendiri memiliki banyak varian, seperti Debian, Slackwae, Redhat dan SuSE.
Varian ini lebih dikenal dengan nama disto. Sampai saat ini sistem operasi UNIX
masih terus berkembang, menurunkan generasi-generasi baru berikutnya. Berikut
ini adalah kelebihan dan kelemahan sistem operasi open source.
Kelebihan sistem operasi open source
Jika terdapat masalah akan lebih
mudah diselesaikan karena dikembangkan oleh lembaga maupun komunitas yang telah
ahli.
Gratis karena software open source
sudah berlisensi General Public Licence (GPL).
Lebih aman
Hemat biaya
Banyak fitur dengan kemampuan baik
Kelemahan sistem operasi open source
Tampilan software cukup rumit
Kinerja beberapa software open source
kurang baik.
Cukup sampai sini postingan saya kali ini, nantikan postingan-postingan saya selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca postingan saya.....
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan.