Konsep dan Pembinaan Keimanan
Konsep Keimanan
Secara istilah keimanan didefinisikan sebagai pernyataan keyakinan
dengan lisan, dibenarkan dengan hatinya, dan dilaksanakan dengan anggota
badannya.
Prinsip Keimanan Sayyid Quthb (2002 : 293)
- Aqidatun fiddlamir : Keimanan akan keesaan Allah Swt. harus jadi akidah dalam hati (diikatkan dan dipatrikan terus dalam hati), sehingga yang ada di hatinya hanya keyakinan bahwa tidak ada hakikat kecuali hakikat-Nya dan tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya.
- Tafsirun lilwujud : segala sesuatu yang ada di alam wujud ini harus dikembalikan kepada aturan dan di jelaskan dengan cara pandang tauhidullah.
- Manhaj filhayat : Sistem kehidupan sempurna yang ditegakkan atas dasar keimanan yang telah tumbuh dalam jiwa yang telah terukir dalam cara pandang, perasaaan, dan arah hidupnya.
Ruang lingkup keimanan
Ruang lingkup keimanan mencakup rukun iman,
yakni:
- Beriman kepada Allah Swt
- Beriman kepada Malaikat
- Beriman kepada Rasul
- Beriman kitab
- Beriman pada hari ahir
- Beriman kepada qadla dan qadar.
Pembentukan Keimanan
Syaikh Muhammad ibnu Shalih Utsaimin (2008: 11) menjelaskan faedah
dari keimanan yang benar pada Allah Swt.:
- Menjadi tonggak yang besar yang akan membuat seseorang cinta dan taat kepada Allah Swt.
- Keimanan dapat memberikan keamanan jiwa seseorang dan petunjuk dari Allah Swt.
Pentingnya keimanan ditanamkan pada jiwa manusia adalah karena
keimanan merupakan (Rusyah, 2004: 24):
- Dakwah yang disampaikan oleh semua para Nabi, keimanan adalah merupakan hal pertama yang disampaikan mereka, serta mereka berkorban demi menegakkan keimanan yang benar.
- Keimanan adalah merupakan dasar setiap orang yang mau masuk Islam, merupakan cara hidup yang harus dipegang, dan menjadi akhir keyakinan yang diyakini sampai ajalnya.
- Keimanan adalah dasar bagi kesucian hati seseorang.
Keimanan yang utama dan akan menentukan tumbuhnya keimanan yang
lainnya adalah keimanan kepada Allah Swt. Keimanan kepada Allah yang paling
pokok adalah mentauhidkan-Nya baik dalam asma washshifat, rububiyah, dan
uluhiyah.
Baca juga: Konsep Pendidikan Islam
Hakikat Syahadatain
Syahadatain merupakan kalimat yang mulia, kalimat
ini dijadikan sebagai kewajiban seseorang ketika mau menjadi muslim. Kalimat
ini menjadi fondasi pertama yang akan merubah keyakinan ketuhanan dan falsafah
hidup manusia, dan sekaligus memmpunyai makna mendorong manusia menjalankan
aktivitas hidupnya diarahkan dengan tujuan tinggi pengambdian dan keikhlasan
hidup semata-mata untuk Allah Swt. Kalimat ini menjadi inti dari seluruh rukun
iman, dengan mengamalkan pesan nilai dari kalimat ini secara langsung manusia
sudah dipastikan memiliki keimanan dan keislaman. Makna syahadah secara
global adalah bahwa tidak ada yang haq diibadahi selain Allah Swt. Makna
syahadat bisa berarti sebagai pengakuan, kesaksian, kesepakatan, akad, dan
janji setia. Oleh karena itu, dalam bersyahadat diperlukan adanya
kesadaran pemahaman makannya yang benar, sehingga dapat membuat siapa pun yang
melakukan janji setia ini akan menjadi manusia yang hanya beribadah kepada
Allah Swt., mengarahkan hidup untuk rida-Nya, serta takut dan hanya minta
pertolongan kepada-Nya.
Cara membina keimanan
Hamdan
Raji (2008: 59-63) menjelaskan tahapan yang dapat ditempuh untuk menanamkan
keimanan yang fungfional untuk menghiasi hati, antara lain :
- Pada setiap kesempatan anak diarahkan memperhatikan keagungan Allah melalui penciptaan-Nya.
- Menjelaskan kemahakuasaan Allah Swt. Dalam kesempurnaan menciptakan manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya.
- Menanamkan ketauhidan, dengan menggunakan cara-cara yang telah dirumuskan para syaikhul Islam. Penanaman tauhid adalah agar anak tumbuh rasa cintanya yang paling besar hanya kepada Allah Swt.
Dalam buku Ta‟ẓimu Tauhid fi an-Nufusi al-Aulad dijelaskan
strategi menanamkan keimanan pada anak sebagai berikut (Aziz, 2012: 14-22).
- Mengembangkan fitrah bertauhid dengan menanamkan prinsip-prinsip yang dapat mengahdirkan pahala dan siksa.
- Menanamkan rasa keagungan Allah di hati anak.
- Pahamkan kepada anak akan kehinaan makhluk di hadapan Allah, semua makhluk membutuhkan pertolongan-Nya!
- Ajaklah anak untuk melihaf fenomena alam, dan jelaskan bahwa fenomena itu adalah bagian dari kehendak dan kemahabesaran kekuasan Allah!
- Tanamkan rasa cinta kepada Allah ke dalam hati anak sejak dini!
- Biasakan anak dengan mendengar ayat-ayat Alquran dan matan hadis sejak dari kecil.
Nasih Ulwan (1981: 159-18), memberikan cara yang perlu
dipertimbangkan dan diaplikasikan dalam menanamkan keimanan. Beberapa solusi
penanaman keimanan menurutnya adalah :
- Bimbingan sosialisasi keimanan berjenjang akan kekuasaan dan ke maha besaran Allah. Diawali dari yang bisa di indera meningkat kepada yang logis, dari parsial meningkan yang global, dari yang sederhana meningkat kepada yang tersistematis.
- Melatih anak merasakan kekhusuan.
- Menanamkan perasaan senantiasa mengingat Allah Swt.
Sumber:
Sudrajat, Ajat dkk. 2016. Dinul Islam. Yogyakarta: UNY Press
wah mantab kak kita jadi tahu pengertia dari keimanan.
ReplyDeleteagar lebih tau lagi mampir ke Muslimlife ID
semoga berkah