Ekka Blog: Konsep dan Pembinaan Keimanan

MenuBar

20 January 2019

Konsep dan Pembinaan Keimanan


Konsep dan Pembinaan Keimanan


Konsep Keimanan

Secara istilah keimanan didefinisikan sebagai pernyataan keyakinan dengan lisan, dibenarkan dengan hatinya, dan dilaksanakan dengan anggota badannya.


Prinsip Keimanan Sayyid Quthb (2002 : 293)
  1. Aqidatun fiddlamir : Keimanan akan keesaan Allah Swt. harus jadi akidah dalam hati (diikatkan dan dipatrikan terus dalam hati), sehingga yang ada di hatinya hanya keyakinan bahwa tidak ada hakikat kecuali hakikat-Nya dan tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya.
  2. Tafsirun lilwujud : segala sesuatu yang ada di alam wujud ini harus dikembalikan kepada aturan dan di jelaskan dengan cara pandang tauhidullah.
  3. Manhaj filhayat : Sistem kehidupan sempurna yang ditegakkan atas dasar keimanan yang telah tumbuh dalam jiwa yang telah terukir dalam cara pandang, perasaaan, dan arah hidupnya.
Baca juga: Konsep Ibadah dalam Islam

Ruang lingkup keimanan 

Ruang lingkup keimanan mencakup rukun iman, yakni:
  1. Beriman kepada Allah Swt 
  2. Beriman kepada Malaikat
  3. Beriman kepada Rasul
  4. Beriman kitab
  5. Beriman pada hari ahir 
  6. Beriman kepada qadla dan qadar.

Pembentukan Keimanan

Syaikh Muhammad ibnu Shalih Utsaimin (2008: 11) menjelaskan faedah dari keimanan yang benar pada Allah Swt.:
  1. Menjadi tonggak yang besar yang akan membuat seseorang cinta dan taat kepada Allah Swt.
  2. Keimanan dapat memberikan keamanan jiwa seseorang dan petunjuk dari Allah Swt.

Pentingnya keimanan ditanamkan pada jiwa manusia adalah karena keimanan merupakan (Rusyah, 2004: 24):
  1. Dakwah yang disampaikan oleh semua para Nabi, keimanan adalah merupakan hal pertama yang disampaikan mereka, serta mereka berkorban demi menegakkan keimanan yang benar.
  2. Keimanan adalah merupakan dasar setiap orang yang mau masuk Islam, merupakan cara hidup yang harus dipegang, dan menjadi akhir keyakinan yang diyakini sampai ajalnya.
  3. Keimanan adalah dasar bagi kesucian hati seseorang.

Keimanan yang utama dan akan menentukan tumbuhnya keimanan yang lainnya adalah keimanan kepada Allah Swt. Keimanan kepada Allah yang paling pokok adalah mentauhidkan-Nya baik dalam asma washshifat, rububiyah, dan uluhiyah.

Baca juga: Konsep Pendidikan Islam

Hakikat Syahadatain 

Syahadatain merupakan kalimat yang mulia, kalimat ini dijadikan sebagai kewajiban seseorang ketika mau menjadi muslim. Kalimat ini menjadi fondasi pertama yang akan merubah keyakinan ketuhanan dan falsafah hidup manusia, dan sekaligus memmpunyai makna mendorong manusia menjalankan aktivitas hidupnya diarahkan dengan tujuan tinggi pengambdian dan keikhlasan hidup semata-mata untuk Allah Swt. Kalimat ini menjadi inti dari seluruh rukun iman, dengan mengamalkan pesan nilai dari kalimat ini secara langsung manusia sudah dipastikan memiliki keimanan dan keislaman. Makna syahadah secara global adalah bahwa tidak ada yang haq diibadahi selain Allah Swt. Makna syahadat bisa berarti sebagai pengakuan, kesaksian, kesepakatan, akad, dan janji setia. Oleh karena itu, dalam bersyahadat diperlukan adanya kesadaran pemahaman makannya yang benar, sehingga dapat membuat siapa pun yang melakukan janji setia ini akan menjadi manusia yang hanya beribadah kepada Allah Swt., mengarahkan hidup untuk rida-Nya, serta takut dan hanya minta pertolongan kepada-Nya.

Cara membina keimanan

Hamdan Raji (2008: 59-63) menjelaskan tahapan yang dapat ditempuh untuk menanamkan keimanan yang fungfional untuk menghiasi hati, antara lain :
  1. Pada setiap kesempatan anak diarahkan memperhatikan keagungan Allah melalui penciptaan-Nya.
  2. Menjelaskan kemahakuasaan Allah Swt. Dalam kesempurnaan menciptakan manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya.
  3. Menanamkan ketauhidan, dengan menggunakan cara-cara yang telah dirumuskan para syaikhul Islam. Penanaman tauhid adalah agar anak tumbuh rasa cintanya yang paling besar hanya kepada Allah Swt.

Dalam buku Ta‟ẓimu Tauhid fi an-Nufusi al-Aulad dijelaskan strategi menanamkan keimanan pada anak sebagai berikut (Aziz, 2012: 14-22).
  1. Mengembangkan fitrah bertauhid dengan menanamkan prinsip-prinsip yang dapat mengahdirkan pahala dan siksa.
  2. Menanamkan rasa keagungan Allah di hati anak.
  3. Pahamkan kepada anak akan kehinaan makhluk di hadapan Allah, semua makhluk membutuhkan pertolongan-Nya!
  4. Ajaklah anak untuk melihaf fenomena alam, dan jelaskan bahwa fenomena itu adalah bagian dari kehendak dan kemahabesaran kekuasan Allah!
  5. Tanamkan rasa cinta kepada Allah ke dalam hati anak sejak dini!
  6. Biasakan anak dengan mendengar ayat-ayat Alquran dan matan hadis sejak dari kecil.

Nasih Ulwan (1981: 159-18), memberikan cara yang perlu dipertimbangkan dan diaplikasikan dalam menanamkan keimanan. Beberapa solusi penanaman keimanan menurutnya adalah :
  1. Bimbingan sosialisasi keimanan berjenjang akan kekuasaan dan ke maha besaran Allah. Diawali dari yang bisa di indera meningkat kepada yang logis, dari parsial meningkan yang global, dari yang sederhana meningkat kepada yang tersistematis.
  2. Melatih anak merasakan kekhusuan.
  3. Menanamkan perasaan senantiasa mengingat Allah Swt.
Baca juga: Konsep Akhlak dan Pendidikan Karakter dalam Islam


Sumber:
Sudrajat, Ajat dkk. 2016. Dinul Islam. Yogyakarta: UNY Press



1 comment:

  1. wah mantab kak kita jadi tahu pengertia dari keimanan.
    agar lebih tau lagi mampir ke Muslimlife ID
    semoga berkah

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan.